Langsung ke konten utama

Waspadai Orang Asing Di Lingkungan Yang Berpotensi Membawa Radikalisme Kanan dan Kiri


Brebes – Dandim 0713 Brebes, Letkol Infanteri Faisal Amri, SE, terus mengingatkan kepada anggotanya agar tetap dan terus bersatu dengan komponen bangsa lainnya untuk menjaga NKRI dari ancaman gerakan radikal kiri maupun kanan.





Hal ini disampaikannya dalam Sosialisasi Antisipasi Balatkom (Bahaya Laten Komunis) dan Paham Radikal, di Aula Jenderal Soedirman Makodim, Kamis (21/10/2019).

Dijelaskannya singkat bahwa, Radikalisme Kanan (Raka) dan Radikalisme Kiri (Raki) adalah istilah dalam teori radikalisme modern. Untuk radikalisme kanan adalah berlatar belakang agama sehingga lebih spesifik lagi dijuluki terorisme. Radikalisme ini ada dalam semua ajaran agama baik islam, nasrani maupun yahudi. Militansinya cenderung dibangun berdasar pemahaman yang keliru terhadap ajaran agamanya, contoh konkretnya adalah ISIS.

Sedangkan radikalisme kiri adalah berlatar belakang ideologi bernegara. Contoh realnya adalah ideologi Komunis/PKI yang di Indonesia sudah tercatat sebanyak tiga kali melakukan kudeta kepada NKRI yaitu pada tahun 1926, 1948 dan 1965.

“Raka maupun Raki sama-sama berbahaya jika dibiarkan berkembang di Indonesia karena berpotensi menyebabkan pemberontakan/kudeta terhadap negara atau pemerintahan yang sah,” tegasnya.

Paham radikal ini selalu berupaya menggunakan syariat agama dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, barbangsa dan bernegara sehingga sangat berbahaya bagi solidaritas kerukunan antar umat beragama serta persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI.

Sementara dijelaskan Pasi Intel Kodim, Kapten Infanteri Dipo Suyatno, selaku pemateri Balatkom, bahwa meskipun secara organisasi PKI sudah tidak ada, namun secara ideologi tidak pernah hilang. Komunis menggunakan strategi memecah belah, adu domba segenap komponen bangsa untuk menguasai NKRI, baik dengan strategi secara terang-terangan maupun gerakan bawah tanah dengan menyebarkan agitasi, propaganda, fitnah, kekerasan dan menghalalkan segala cara.

Namun selama masih adanya TAP MPRS Nomor XXV/1966 tentang larangan penyebarluasan ajaran marxisme, leninisme/komunisme dan UU No. 27/1999 tentang tentang perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang berkaitan dengan kejahatan terhadap keamanan negara, kedua produk hukum ini akan melarang segala bentuk kegiatan yang berhaluan radikalisme dan komunis di Indonesia.

Dari pembekalan ini diharapkan para Babinsa di 17 kecamatan wilayah Kabupaten Brebes, mempunyai kesamaan visi dalam memberikan wawasan kebangsaan kepada masyarakat binaannya, termasuk komunis gaya baru di era reformasi.

“Babinsa harus terus mengajak masyarakat untuk terus mengantisipasi/mewaspadai hadirnya orang asing di lingkungan masing-masing yang mencoba memasukkan ideologi komunis yang masih dianggap sebagai ancaman negara,” ajak Dipo.

Tak lupa ia berpesan agar selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME dan meningkatkan wawasan kebangsaan terhadap nilai-nilai Pancasila. (Utsm-Aan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ustad Dirjo Brebes : Isra Mi’raj Sebagai Ajang Introspeksi dan Meningkatkan Keimanan

  Brebes – Kodim 0713 Brebes menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriah atau 2021 Masehi, di Masjid Darut Taqwa, Makodim Brebes, Rabu siang, 24 Maret 2021.   Kegiatan yang mengangkat tema makna Isra Mi’raj sebagai landasan moral prajurit dan PNS Kodim Brebes ini dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan, yakni pesertanya dibatasi.   Drs. KH. Dirjo Abdul Hadi, S.Ag atau biasa dipanggil Ujo/Ustad Dirjo, mengawali tausiyahnya dengan memaparkan secara gambling perjalanan Nabi Muhammad saat melakukan Isra Mi’raj.   “Isra Mi’raj akan sulit difahami dengan akal manusia, hanya keimanan kepada Allah SWT dan kecintaan kepada Baginda Nabi sajalah yang menjadikan kita manusia yang beriman,” ungkap warga Desa Gandasuli, Kecamatan Brebes itu.   Sementara itu Dandim Brebes, Letkol Armed Mohamad Haikal Sofyan melalui Pasipers Kapten Infanteri Kunpriyanto mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih meningkatkan dan memantapkan keimanan serta ketaqw...

Letkol Infanteri Tentrem Basuki Pimpin Upacara Perdana

  Brebes - Letkol Infanteri Tentrem Basuki Komandan Kodim 0713 Brebes yang baru menjadi Inspektur Upacara Pertamakalinya di halaman Kodim jalan Jenderal Soedirman 107 Brebes. Senin (20/06/2022). Inspektur upacara memperkenalkan diri dihadapan seluruh peserta upacara yang hadir. Selanjutnya menyampaikan amanatnya. Dalam amanatnya, Dandim mengatakan "Sebagai insan teritorial, Babinsa harus selalu aktif turun kebawah dan menyatu dengan masyarakat, sehingga tahu akan informasi terbaru diwilayah binaannya serta mempertajam perkembangan situasi yang ter-update". Papar Dandim. "Selanjutnya seluruh anggota TNI dan PNS baik Babinsa maupun staf agar menjaga kesehatan dan hati-hati dalam berkendara, terutama dalam perjalanan, baik berangkat dinas maupun pulang". Imbuh Letkol Tentrem Basuki. Diakhir upacara, seluruh anggota melaksanakan latihan Baris Berbaris Bersenjata. (Pendim0713).

Tak Mengenal Hari Libur, Operasi Yustisi Penegakan Prokes Dilakukan di Brebes Kota

  Brebes – Operasi yustisi penegakan Protokol Kesehatan (Prokes) terus dilakukan tim gabungan gugus tugas penanggulangan covid-19 Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, di wilayahnya. Tim yang terdiri dari unsur Forkompimcam Brebes itu didampingi oleh Lurah Pasarbatang, Kades Kedunguter, dan juga Kades Randusanga Kulon beserta masing-masing perangkat desa. Untuk hari Minggu ini sasarannya yaitu di sepanjang Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) Brebes dan arena latihan burung dara Desa Pasarbatang. Kapolsek Brebes, AKP Wagito, SH menyatakan, upaya ini guna memutus mata rantai penyebaran virus corona, dengan mendisiplinkan masyarakat agar tidak berkerumun dan agar memakai masker saat keluar rumah. Senada disampaikan Danramil 01 Brebes, Kodim 0713 Brebes, Kapten Armed Zaenal Abidin, operasi gabungan adalah untuk menegakkan Perbup Brebes No. 64 tahun 2020, tanggal 24 Agustus 2019, tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengen...