Langsung ke konten utama

Kampung Ternak Sapi Jabres sebagai Upaya Peningkatan Populasi Sapi Jabres

 

Brebes - Kabupaten Brebes mempunyai asset plasma nutfah sapi lokal Brebes yaitu Sapi Jawa Brebes atau Sapi (Jabres) yang telah sejak dahulu memegang peranan penting bagi masyarakat di pedesaan dan telah mengakar dalam kehidupan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat Brebes, keberadaan sapi Jabres sebagai salah satu rumpun sapi lokal Indonesia telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 2842/KPTS/LB.430/8/2012 tanggal 13 Agustus 2012 yang diterima oleh Bupati Brebes, Jawa Tengah. Pada waktu itu. Sabtu (29/05/2021).

Plasma nutfah sapi Jabres perlu dilestarikan agar peningkatan potensi dan pemanfaatan dapat dilakukan secara baik dan berkelanjutan. Diperkuat dengan terbitnya Keputusan Menteri Pertanian Nomor 347/KPTS/PK.020/5/2016 tentang Penetapan Kabupaten Brebes sebagai Wilayah Sumber Bibi Sapi Jabres. Dukungan diperlukan dalam upaya melindungi potensi genetik ternak lokal ini dan untuk mencegah terjadinya masalah di kemudian hari yang berkaitan dengan penurunan populasi yang makin tinggi.

Hal tersebut sejalan dengan strategi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes yaitu melakukan optimalisasi pemanfaatan, pengamanan dan perlindungan sumber daya alam lokal dilakukan melalui upaya pengembangan pusat-pusat pembibitan ternak pedesaan, memanfaatkan dan melestarikan ternak plasma nutfah khas Brebes, optimalisasi satuan kerja pembibitan dan budidaya ternak, serta pengamanan ternak melalui upaya peningkatan kesehatan hewan yang dilakukan dengan kegiatan penyidikan, pengamatan, pengawasan, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan menular dan zoonosis.

Pengembangan sapi Jabres sebagai komoditas peternakan adalah sarana untuk menyediakan bibit yang berkualitas dan diharapkan dapat berkelanjutan.

Ada 5 kecamatan lain yang menjadi penyangga diantaranya diwilayah teritorial Koramil 12 Bantarkawung sebagai wilayah sumber Bibit Sapi jabres. Kelima kecamatan ini (Ketanggungan, Larangan, Banjarharjo, Salem,) mempunyai potensi yang cukup baik untuk pengembangan sapi Jabres dan berpeluang menjadi wilayah sumber bibit sapi Jabres.

Diterbitkannya Kepmen Wilsumbit diharapkan menjadi faktor akselerasi pengembangan perbibitan sapi jabres di Kabupaten Brebes. 

Menurut Hendri Adi Komara, M.Pt (43) Kabid Budidaya Ternak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes menjelaskan  bahwa “Optimalisasi peran ternak Sapi Jabres untuk meningkatkan perkembangan sentra-sentra produksi sapi jabres di wilayah sumber bibit sapi Jabres dalam meningkatkan populasi dan melestarikan Sumber Daya Genetik Hayati (SDGH) Lokal Indonesia Sapi Jabres di Brebes menjadi prioritas utama untuk diselesaikan”. Tuturnya.

“Solusi terhadap masalah tersebut adalah dengan  membentuk model pengembangan kawasan peternakan sapi Jabres melakukan Pembentukan “Kampung Ternak Sapi Jabres“ dengan Desa Pengarasan Kecamatan bantarkawung sebagai lokasi desa model”. Imbuh Hendri.

“Kegiatan yang sudah dilaksanakan di kampung ternak sapi Jabres, diantaranya penerapan Good Breeding Practice, pelatihan kepada kelompok ternak, upaya peningkatan populasi melalui penyelamatan betina produktif, penjaringan pejantan, pelayanan kesehatan hewan, dan  asuransi ternak. Diharapkan dengan upaya tersebut Desa Pengarasan sebagai kampung ternak sapi Jabres yang mengimplemtasikan Village Breeding Center, pelatihan dan menghasilkan ternak sapi jabres yang layak bibit sesuai SNI sehingga upaya peningkatan populasi dan pelestarian sapi jabres lebih mudah terwujud.” Tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Peternakan Brebes drh. Ismu Subroto M.Si mengatakan “Upaya tersebut diharapkan mampu menjawab tantangan sapi Jabres diantaranya yaitu daya saing antara ternak sapi jabres sapi potong ex impor masih lemah dan belum optimalnya wilayah sumber bibt sapi jabres”. Terang Ismu dalam Launching Kampung ternak sapi Jabres yang diadakan bersamaan dengan Workshop yang mengangkat tema upaya peningkaan populasi dan pelestarian sapi jabres yang di adakan di Pendopo Kecamatan Bantarkawung dengan narasumber Dr. Peni Wahyu Prihandini, S.Pt., M.P. dan Dosen Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta, Ir. Panjono,S.Pt .M.P. dari Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan. (Kujang).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurangi Motor Masuk Jurang Di Jalan Ekstrim Ruas Gunung Lio Salem Brebes, Masyarakat Gabungan Pasang Tanggul Ban Bekas

Brebes – Puluhan orang tanggap kecelakaan lalu-lintas di wilayah Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melakukan aksi pemasangan pembatas jalan darurat dari ban bekas di tebing rawan kecelakaan pada Jalan Raya Provinsi Ruas Gunung Lio yang menghubungkan wilayah Kecamatan Banjarharjo-Salem. Adapun unsur yang terlibat meliputi TNI Koramil 12 Salem Kodim 0713 Brebes sebanyak 6 orang, Satpol PP Kecamatan Salem 2 orang, Libansa (Supir pick up L300) lintas Salem-Banjarharjo 30 orang, sopir travel lintas Salem-Jakarta 7 orang, Komunitas/Grup Trabas Nalaktax dari Salem 5 orang, Komunitas Bangbara 15 orang, Pemuda Pancasila 3 orang, serta masyarakat 10 orang. Dibenarkan Danramil, Kapten Infanteri Iskandar, bahwa kegiatan tersebut (19/11) dilakukan sebagai mitigasi terhadap kecelakaan yang sering terjadi kepada para pengendara khususnya roda dua akibat rem blong saat menaiki atau menuruni tanjakan ruas jalan provinsi tersebut. “Sejumlah 80 orang gabungan t

Mobil Avanza di Banjarharjo Brebes Hilang di Depan Rumah

Brebes – Pencurian mobil kembali terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Mobil jenis Toyota Avanza warna silver type G tahun 2013 Nopol G 9477 KJ milik Mudiarto alias Tarwan (54), warga Dukuh Longkrang RT. 08 RW. 04 Desa/Kecamatan Banjarharjo, hilang saat diparkir di depan rumah. Selasa dini hari (11/6/2019). Dibenarkan Babinsa Koramil 14 Banjarharjo Kodim 0713 Brebes, Serda Sulis, saat di lokasi kejadian, bahwa mobil diparkir sekitar pukul 17.00 WIB (10/6) oleh Apri atau anak Tarwan. “Setelah memarkir Avanza, saudara Apri menyerahkan kuncinya kepada ibunya yaitu Carsinah, namun pada malam harinya sekitar pukul dua belas malam dan masih melihat mobil terparkir di tempatnya,” ungkapnya. Diterangkannya lanjut, sekitar pukul 05.00 WIB, Carsinah mendapat pertanyaan dari salah satu keponakannya, Anto, tentang keberadaan mobil karena kunci kontak masih di dalam rumah. “Ibu Carsinah baru sadar bahwa mobil telah dicuri setelah ditanya keponakannya,” imbuhnya. Anto yang d

98 Mahasiswa Akper Kesdam Ikuti Wisuda XXII

Semarang. Akademi Keperawatan (Akper) Kesdam IV/Diponegoro dalam lima tahun kedepan telah ter-Akreditasi ”B” baik dari LAM-PTKES maupun BAN PT. Predikat ini bukanlah puncak dan akhir dari perjuangan, namun justru menjadi awal semangat segenap Civitas Akademika untuk berupaya berbuat dan memberikan pelayanan terbaik sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Hal tersebut disampaikan Kakesdam IV/Diponegoro Kolonel Ckm dr. Rahmat Saptono, Sp.OG selaku Ketua Senat Akademik Akper Kesdam IV/Diponegoro pada Wisuda ke XXII Akper Kesdam IV/Diponegoro di Balai Sasana Widya Praja Semarang, Selasa (3/9/2019). Menurut Kakesdam, pengawalan mutu lulusan setidaknya memiliki  tiga nilai lebih yakni penguasaan keahlian, penguasaan IT dan bahasa Inggris.  Lebih lanjut diterangkan bahwa kelulusan merupakan proses awal dalam menghadapi dunia kerja, karena sesuai dengan Permenkes No 1796 Tahun 2011 tentang Registrsi Tenaga Kesehatan, setiap Mahasiswa yang dinyatakan lulus harus melaks