Langsung ke konten utama

Ini Kesiapan Tim PRCPB Brebes Meminimalisir Resiko Bencana Alam Akhir 2021

 


Brebes – Pemkab Brebes menggelar apel gabungan kesiapsiagaan bencana, untuk mengecek kesiapan penanganan dan penanggulangan bencana alam jelang musim penghujan 2021. Jumat pagi (29/10/2021).

Dalam apel akbar yang dilangsungkan di Islamic Centre Brebes ini, diikuti segenap unsur terkait dan relawan, yang diantaranya Kodim 0713 Brebes, Polres, Dinkes, Dinsos, PMI, Damkar, Dinas PU, Satpol PP, Dishub, Basarnas, SAR, Linmas, serta segenap ormas relawan tanggap bencana.

Bupati Brebes, Hj. Idza Priyanti SE.MH mengatakan, perlunya sinergi dari seluruh pihak untuk menanggulangi bencana alam di Kabupaten Brebes, karena Brebes merupakan kabupaten terluas kedua dan penduduk terbanyak di Jawa Tengah (2 juta jiwa lebih), sehingga memerlukan antisipasi ekstra.

Tingkat potensi bencana alam di musim penghujan lebih tinggi dibanding musim kemarau, untuk itu seluruh OPD terkait dan relawan lainnya harus lebih siap dalam membantu Pemda di kondisi hujan ekstrim sampai akhir Desember 2021.

“Apel gelar pasukan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan koordinasi antar pihak terkait dan para relawan dalam penanganan dan penanggulangan bencana alam sehingga dapat cepat, tepat, dan optimal,” ujarnya.

Menurut Idza, apel tersebut juga sebagai ajang unjuk kekuatan kepada warga Brebes, bahwa Pemkab bersama unsur terkait dan para relawan sudah siap membantu masyarakat jika terjadi bencana.

Sedangkan bagi masyarakat Brebes, mereka diminta untuk ikut berperan aktif membantu melakukan penanganan bencana dengan segenap kemampuan yang ada, baik saat tahap pencegahan, saat bencana, maupun pasca bencana.

Terakhir di tahun 2020 lalu, telah dilakukan latihan gabungan kesiapsiagaan bencana selama 3 hari (3-5/11/2020) di daerah rawan bencana erupsi Gunung Slamet, yaitu di Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog.

Dalam Latgulbencal di Dawuhan itu, diikuti 150 orang yang terdiri dari unsur TNI-Polri, BPBD, Tim SAR, PMI, Dinkes, Banser, Kokam, RAPI, Pemuda Pancasila, Linmas, LSM, dan Pramuka Saka Wira Kartika Koramil 08 Bumiayu. Mereka dilatihkan bersinergi terkait teknik, prosedur, dan tata kerja penanganan erupsi.

“Kewaspadaan dalam menghadapi bencana sangat penting untuk mengurangi resiko bencana, yaitu jatuhnya banyak korban jiwa,” sambungnya.

Untuk itulah Pemkab menyiapkan anggaran senilai Rp. 5 milyar rupiah untuk kebencanaan di tahun 2021 ini.

Langkah yang telah ditempuh yakni pemetaan daerah rawan bencana di Brebes utara (Kecamatan Tanjung, Brebes, dan Losari) yaitu banjir dan rob, kemudian di Brebes tengah (Ketanggungan, Larangan, dan Kersana) potensinya banjir dan longsor, dan wilayah Brebes selatan (Salem, Bantarkawung, Bumiayu, Paguyangan dan Tonjong) yaitu longsor dan tanah bergerak/retakan tanah. Sedangkan untuk angin puting beliung berpotensi terjadi di seluruh wilayah Brebes.

Langkah selanjutnya adalah pencegahan, yaitu kegiatan reboisasi dari hulu ke hilir dan di hutan-hutan Perhutani yang rusak/gundul, serta penguatan Daerah Aliran Sungai (bendungan, talud, dan tanggul sungai).

Dalam kesempatan itu juga, Idza mengapresiasi terobosan Polairud Brebes, yaitu adanya 2 unit pelampung remote control, yang juga didemonstrasikan saat pengecekan sarpras penanggulangan bencana.

Sementara itu Dandim Brebes Letkol Armed Mohamad Haikal Sofyan selaku Dansatgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Kabupaten Brebes menambahkan, latihan gabungan jelang musim penghujan ini untuk memelihara dan mengasah koordinasi, sinergi, dan ketepatan sehingga saat penanggulangan bencana nanti timnya dapat bekerja dengan cepat namun tepat serta pekerjaan mereka menjadi lebih ringan.

Upaya mitigasi bencana mulai dari peringatan dini pra bencana, kemudian saat bencana adalah evakuasi masyarakat, penyiapan tempat pengungsian, pendirian Dapur Umum lapangan, posko-posko untuk memudahkan distribusi bantuan kemanusiaan. Selanjutnya pada tahap pasca bencana yaitu rehabilitasi infrastruktur dan fasilitas umum serta perbaikan kerusakan rumah masyarakat.

Haikal meminta agar seluruh pihak terkait terus mensosialisasikan kepada masyarakat perihal tanda-tanda/gejala alam saat akan terjadinya bencana, kemana harus mengungsi atau menjauhi lokasi kerawanan guna meminimalisir jatuhnya korban jiwa.

“Jadi penanganan bencana yang paling utama adalah mencegah jatuhnya korban jiwa dan menyelamatkan jiwa saat bencana,” ujarnya. (Aan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurangi Motor Masuk Jurang Di Jalan Ekstrim Ruas Gunung Lio Salem Brebes, Masyarakat Gabungan Pasang Tanggul Ban Bekas

Brebes – Puluhan orang tanggap kecelakaan lalu-lintas di wilayah Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melakukan aksi pemasangan pembatas jalan darurat dari ban bekas di tebing rawan kecelakaan pada Jalan Raya Provinsi Ruas Gunung Lio yang menghubungkan wilayah Kecamatan Banjarharjo-Salem. Adapun unsur yang terlibat meliputi TNI Koramil 12 Salem Kodim 0713 Brebes sebanyak 6 orang, Satpol PP Kecamatan Salem 2 orang, Libansa (Supir pick up L300) lintas Salem-Banjarharjo 30 orang, sopir travel lintas Salem-Jakarta 7 orang, Komunitas/Grup Trabas Nalaktax dari Salem 5 orang, Komunitas Bangbara 15 orang, Pemuda Pancasila 3 orang, serta masyarakat 10 orang. Dibenarkan Danramil, Kapten Infanteri Iskandar, bahwa kegiatan tersebut (19/11) dilakukan sebagai mitigasi terhadap kecelakaan yang sering terjadi kepada para pengendara khususnya roda dua akibat rem blong saat menaiki atau menuruni tanjakan ruas jalan provinsi tersebut. “Sejumlah 80 orang gabungan t

Mobil Avanza di Banjarharjo Brebes Hilang di Depan Rumah

Brebes – Pencurian mobil kembali terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Mobil jenis Toyota Avanza warna silver type G tahun 2013 Nopol G 9477 KJ milik Mudiarto alias Tarwan (54), warga Dukuh Longkrang RT. 08 RW. 04 Desa/Kecamatan Banjarharjo, hilang saat diparkir di depan rumah. Selasa dini hari (11/6/2019). Dibenarkan Babinsa Koramil 14 Banjarharjo Kodim 0713 Brebes, Serda Sulis, saat di lokasi kejadian, bahwa mobil diparkir sekitar pukul 17.00 WIB (10/6) oleh Apri atau anak Tarwan. “Setelah memarkir Avanza, saudara Apri menyerahkan kuncinya kepada ibunya yaitu Carsinah, namun pada malam harinya sekitar pukul dua belas malam dan masih melihat mobil terparkir di tempatnya,” ungkapnya. Diterangkannya lanjut, sekitar pukul 05.00 WIB, Carsinah mendapat pertanyaan dari salah satu keponakannya, Anto, tentang keberadaan mobil karena kunci kontak masih di dalam rumah. “Ibu Carsinah baru sadar bahwa mobil telah dicuri setelah ditanya keponakannya,” imbuhnya. Anto yang d

98 Mahasiswa Akper Kesdam Ikuti Wisuda XXII

Semarang. Akademi Keperawatan (Akper) Kesdam IV/Diponegoro dalam lima tahun kedepan telah ter-Akreditasi ”B” baik dari LAM-PTKES maupun BAN PT. Predikat ini bukanlah puncak dan akhir dari perjuangan, namun justru menjadi awal semangat segenap Civitas Akademika untuk berupaya berbuat dan memberikan pelayanan terbaik sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Hal tersebut disampaikan Kakesdam IV/Diponegoro Kolonel Ckm dr. Rahmat Saptono, Sp.OG selaku Ketua Senat Akademik Akper Kesdam IV/Diponegoro pada Wisuda ke XXII Akper Kesdam IV/Diponegoro di Balai Sasana Widya Praja Semarang, Selasa (3/9/2019). Menurut Kakesdam, pengawalan mutu lulusan setidaknya memiliki  tiga nilai lebih yakni penguasaan keahlian, penguasaan IT dan bahasa Inggris.  Lebih lanjut diterangkan bahwa kelulusan merupakan proses awal dalam menghadapi dunia kerja, karena sesuai dengan Permenkes No 1796 Tahun 2011 tentang Registrsi Tenaga Kesehatan, setiap Mahasiswa yang dinyatakan lulus harus melaks