Langsung ke konten utama

Tangkap Hama Tikus Dengan Anjing PemburuTangkap Hama Tikus Dengan Anjing Pemburu

   




Brebes – Anjing pemburu digunakan oleh para petani di Desa Rengasbandung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes Jawa Tengah, untuk menekan hama tikus sawah atau kotrek.

Disampaikan Babinsa Rengasbandung Koramil 02 Jatibarang Kodim 0713 Brebes Serma Wahyu Widiyarto, bahwa saat ini hama tikus menjadi momok para petani di desa binaannya itu.

“Gerdal tikus atau gerakan pengendalian hama tikus ini sebagai upaya ketahanan pangan di Desa Rengasbandung karena banyak petani palawija yang turun drastis atau bahkan gagal panen karena hama ini,” ujarnya.

Anjing pemburu beserta pemiliknya, khusus didatangkan dari Desa Kecepit, Kecamatan/Kabupaten Pemalang. Untuk biaya sewa per hari sebesar Rp. 200 ribu untuk masing-masing pemilik anjing.

Kemudian disampaikan Kepala Desa Rengasbandung Wuryanto SE, bahwa yang bisa dilakukan para petani adalah menekan hama, karena untuk membasmi tikus yang populasinya sangat cepat atau mudah beranak pinak, memang sangat sulit.

”Bersama petani dari Gapoktan Tani Subur Rengasbandung, kami menggunakan tenaga anjing karena sangat efektif di saat musim kemarau,” beber mantan Sinder/Manager Perkebunan PG. Jatibarang.

Menurut mantan pegawai yang sudah bekerja selama 26 tahun di PG tersebut, anjing pemburu tikus itu memang dilatih sejak kecil untuk mengendus keberadaan sarang tikus dan menangkapnya saat keluar lubang waktu digali dengan kemungkinan keberhasilan yaitu 95 %.

Diterangkan lebih dalam oleh Wuryanto, metode pengasapan kurang maksimal jika dilakukan di musim kemarau karena tanah banyak yang merekah sehingga asap banyak yang keluar melalui rekahan-rekahan tanah.

Menurut, bahwa ia juga baru saja mengalami kerugian yang cukup lumayan karena serangan hama tikus. Bagaimana tidak, dari 1 hektar lahan yang ditanami jagung hanya bisa panen kurang dari 2 ton, sedangkan normalnya adalah 8 ton lebih.

Per hari pihaknya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 400 ribu untuk dua pemilik anjing yang ikut berburu, dan rencananya akan menggunakan jasa mereka selama satu minggu.

“Untuk pembiayaan sudah disepakati dalam musdes, yaitu masing-masing pemilik lahan seluas 1 hektar membantu sebesar Rp. 150 ribu, kemudian untuk kekurangannya akan ditanggulangi pemdes,” sambungnya.

Sementara disampaikan Kirman (27), selaku pemilik anjing pemburu yang bernama baret, itheng, dan choki, dirinya juga sangat terbantu karena disewa oleh pihak Pemdes Rengasbandung selama satu minggu. (Aan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurangi Motor Masuk Jurang Di Jalan Ekstrim Ruas Gunung Lio Salem Brebes, Masyarakat Gabungan Pasang Tanggul Ban Bekas

Brebes – Puluhan orang tanggap kecelakaan lalu-lintas di wilayah Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melakukan aksi pemasangan pembatas jalan darurat dari ban bekas di tebing rawan kecelakaan pada Jalan Raya Provinsi Ruas Gunung Lio yang menghubungkan wilayah Kecamatan Banjarharjo-Salem. Adapun unsur yang terlibat meliputi TNI Koramil 12 Salem Kodim 0713 Brebes sebanyak 6 orang, Satpol PP Kecamatan Salem 2 orang, Libansa (Supir pick up L300) lintas Salem-Banjarharjo 30 orang, sopir travel lintas Salem-Jakarta 7 orang, Komunitas/Grup Trabas Nalaktax dari Salem 5 orang, Komunitas Bangbara 15 orang, Pemuda Pancasila 3 orang, serta masyarakat 10 orang. Dibenarkan Danramil, Kapten Infanteri Iskandar, bahwa kegiatan tersebut (19/11) dilakukan sebagai mitigasi terhadap kecelakaan yang sering terjadi kepada para pengendara khususnya roda dua akibat rem blong saat menaiki atau menuruni tanjakan ruas jalan provinsi tersebut. “Sejumlah 80 orang gabungan t

Mobil Avanza di Banjarharjo Brebes Hilang di Depan Rumah

Brebes – Pencurian mobil kembali terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Mobil jenis Toyota Avanza warna silver type G tahun 2013 Nopol G 9477 KJ milik Mudiarto alias Tarwan (54), warga Dukuh Longkrang RT. 08 RW. 04 Desa/Kecamatan Banjarharjo, hilang saat diparkir di depan rumah. Selasa dini hari (11/6/2019). Dibenarkan Babinsa Koramil 14 Banjarharjo Kodim 0713 Brebes, Serda Sulis, saat di lokasi kejadian, bahwa mobil diparkir sekitar pukul 17.00 WIB (10/6) oleh Apri atau anak Tarwan. “Setelah memarkir Avanza, saudara Apri menyerahkan kuncinya kepada ibunya yaitu Carsinah, namun pada malam harinya sekitar pukul dua belas malam dan masih melihat mobil terparkir di tempatnya,” ungkapnya. Diterangkannya lanjut, sekitar pukul 05.00 WIB, Carsinah mendapat pertanyaan dari salah satu keponakannya, Anto, tentang keberadaan mobil karena kunci kontak masih di dalam rumah. “Ibu Carsinah baru sadar bahwa mobil telah dicuri setelah ditanya keponakannya,” imbuhnya. Anto yang d

98 Mahasiswa Akper Kesdam Ikuti Wisuda XXII

Semarang. Akademi Keperawatan (Akper) Kesdam IV/Diponegoro dalam lima tahun kedepan telah ter-Akreditasi ”B” baik dari LAM-PTKES maupun BAN PT. Predikat ini bukanlah puncak dan akhir dari perjuangan, namun justru menjadi awal semangat segenap Civitas Akademika untuk berupaya berbuat dan memberikan pelayanan terbaik sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Hal tersebut disampaikan Kakesdam IV/Diponegoro Kolonel Ckm dr. Rahmat Saptono, Sp.OG selaku Ketua Senat Akademik Akper Kesdam IV/Diponegoro pada Wisuda ke XXII Akper Kesdam IV/Diponegoro di Balai Sasana Widya Praja Semarang, Selasa (3/9/2019). Menurut Kakesdam, pengawalan mutu lulusan setidaknya memiliki  tiga nilai lebih yakni penguasaan keahlian, penguasaan IT dan bahasa Inggris.  Lebih lanjut diterangkan bahwa kelulusan merupakan proses awal dalam menghadapi dunia kerja, karena sesuai dengan Permenkes No 1796 Tahun 2011 tentang Registrsi Tenaga Kesehatan, setiap Mahasiswa yang dinyatakan lulus harus melaks