Langsung ke konten utama

Panen Raya Jagung Bisi di Demplot Kodim Brebes

 

Brebes – Forkopimda Kabupaten Brebes bersama segenap unsur melakukan panen raya jagung bisi/hibrida di demplot ketahanan pangan Kodim 0713 Brebes di Desa Songgom, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kamis (24/11/2022).

Di lahan tanam seluas 2 hektar aset Kodim Brebes itu dihadiri sejumlah tamu undangan lain yaitu Bupati yang diwakili Kabid Ketahanan Pangan Brebes Joko Triyatno ST, Camat Songgom Sudiyanto SIP, para Danramil jajaran Kodim Brebes, Kapolsek diwakili Aiptu Joko S, PPL Kecamatan Songgom, dan juga sejumlah Poktan Desa Songgom.

Mewakili Dandim Letkol Infantri Tentrem Basuki, Danramil 03 Wanasari Mayor Har Sholehuddin mengatakan, penanaman jagung di lahan milik TNI ini merupakan upaya LTT (Luas Tambah Tanam) untuk mensukseskan program ketahanan pangan daerah dan nasional.

Lanjutnya, terwujudnya ketahanan pangan nasional mempunyai arti strategis untuk menjaga ketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik, ketahanan nasional, dan kemandirian bangsa. Suatu negara akan kuat dan selamat jika ada dan mudah pangan karena pangan adalah kunci untuk menghadapi berbagai potensi krisis global.

Untuk itu, pemerintah melakukan berbagai kebijakan dimana diantaranya yaitu pengembangan keanekaragaman pangan, pengembangan potensi pangan lokal, mendorong penambahan lahan tanam, serta melakukan reformasi kebijakan dengan membatasi penyaluran pupuk bersubsidi jenis urea dan NPK untuk 9 komoditas utama yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi, dan kakao, demi menjaga ketersediaan pupuk nasional.

Jika suatu negara berdaulat pangan (food sovereignty) dan mandiri pangan (food resilience), maka fokus negara itu hanya tinggal memperkuat persenjataannya saja untuk memenangkan perang.

Mewujudkan ketahanan pangan nasional dan stabilisasi harga bahan-bahan pokok di pasaran merupakan kewajiban pemerintah baik secara moral, sosial, maupun hukum. Begitu juga sebaliknya, membantu pemerintah dalam mewujudkan program tersebut sesuai kapasitas dan profesi masing-masing, juga merupakan kewajiban setiap individu bangsa karena merupakan salah satu sikap bela negara.

”Salah satu tugas Kodim selaku unsur kewilayahan adalah membantu Pemda dalam program ketahanan pangan padi, jagung, dan kedelai (pajale) guna menunjang ketahanan pangan daerah dan nasional, karena Brebes sendiri merupakan salah satu daerah agraris,” sambungnya.

Dalam upaya tambah luas tanam jagung ini, kodim juga melibatkan atau dibantu berbagai unsur, termasuk para petani setempat dalam proses menggarap lahan, penanaman, dan juga perawatannya. Itu semua demi meningkatkan kualitas dari jagung itu sendiri dan juga mempermudah dan memperingan pekerjaan jika disengkuyung bersama-sama.

“Upaya mendorong petani seperti ini tak hanya dilakukan di Brebes atau di demplot Kodim Brebes saja, namun juga dilakukan hampir merata di seluruh wilayah NKRI atau di demplot-demplot kodim lainnya,” tandasnya.

Bertani secara kolaborasi seperti ini juga dapat dijadikan momentum untuk lebih meningkatkan sinergi atau silaturahmi, serta menambah income para petani dan masyarakat sekitar saat panen raya. Kemudian juga sebagai  ajang untuk mengkampanyekan budaya konsumsi pangan lokal khususnya jagung.

“Dengan program ketahanan pangan lintas sektoral ini, para petani atau poktan yang terlibat juga diharapkan mendapatkan tambahan ilmu dari PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) yang juga membantu di demplot,” imbuhnya.

Mayor Sholeh menambahkan, surplus atau swasembada pangan merupakan investasi jangka panjang untuk membentuk SDM yang unggul dari generasi penerus di masa yang akan datang. Pasalnya, selain padi, jagung merupakan komoditas strategis dan menjadi prioritas nasional dalam RPJMN 2020-2024. Itu karena selain sebagai bahan makanan pokok, jagung juga digunakan sebagai pakan atau bahan baku dari berbagai industri.

Tak lupa pihaknya mengapresiasi Pemkab beserta jajarannya, khususnya Dinas Pertanian Brebes karena telah mensupport mulai dari bibit, obat-obatan, 1 ton pupuk organik, pembangunan sumur dangkal, dan peminjaman alsintan pompa air. (Aan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurangi Motor Masuk Jurang Di Jalan Ekstrim Ruas Gunung Lio Salem Brebes, Masyarakat Gabungan Pasang Tanggul Ban Bekas

Brebes – Puluhan orang tanggap kecelakaan lalu-lintas di wilayah Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melakukan aksi pemasangan pembatas jalan darurat dari ban bekas di tebing rawan kecelakaan pada Jalan Raya Provinsi Ruas Gunung Lio yang menghubungkan wilayah Kecamatan Banjarharjo-Salem. Adapun unsur yang terlibat meliputi TNI Koramil 12 Salem Kodim 0713 Brebes sebanyak 6 orang, Satpol PP Kecamatan Salem 2 orang, Libansa (Supir pick up L300) lintas Salem-Banjarharjo 30 orang, sopir travel lintas Salem-Jakarta 7 orang, Komunitas/Grup Trabas Nalaktax dari Salem 5 orang, Komunitas Bangbara 15 orang, Pemuda Pancasila 3 orang, serta masyarakat 10 orang. Dibenarkan Danramil, Kapten Infanteri Iskandar, bahwa kegiatan tersebut (19/11) dilakukan sebagai mitigasi terhadap kecelakaan yang sering terjadi kepada para pengendara khususnya roda dua akibat rem blong saat menaiki atau menuruni tanjakan ruas jalan provinsi tersebut. “Sejumlah 80 orang gabungan t

Mobil Avanza di Banjarharjo Brebes Hilang di Depan Rumah

Brebes – Pencurian mobil kembali terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Mobil jenis Toyota Avanza warna silver type G tahun 2013 Nopol G 9477 KJ milik Mudiarto alias Tarwan (54), warga Dukuh Longkrang RT. 08 RW. 04 Desa/Kecamatan Banjarharjo, hilang saat diparkir di depan rumah. Selasa dini hari (11/6/2019). Dibenarkan Babinsa Koramil 14 Banjarharjo Kodim 0713 Brebes, Serda Sulis, saat di lokasi kejadian, bahwa mobil diparkir sekitar pukul 17.00 WIB (10/6) oleh Apri atau anak Tarwan. “Setelah memarkir Avanza, saudara Apri menyerahkan kuncinya kepada ibunya yaitu Carsinah, namun pada malam harinya sekitar pukul dua belas malam dan masih melihat mobil terparkir di tempatnya,” ungkapnya. Diterangkannya lanjut, sekitar pukul 05.00 WIB, Carsinah mendapat pertanyaan dari salah satu keponakannya, Anto, tentang keberadaan mobil karena kunci kontak masih di dalam rumah. “Ibu Carsinah baru sadar bahwa mobil telah dicuri setelah ditanya keponakannya,” imbuhnya. Anto yang d

98 Mahasiswa Akper Kesdam Ikuti Wisuda XXII

Semarang. Akademi Keperawatan (Akper) Kesdam IV/Diponegoro dalam lima tahun kedepan telah ter-Akreditasi ”B” baik dari LAM-PTKES maupun BAN PT. Predikat ini bukanlah puncak dan akhir dari perjuangan, namun justru menjadi awal semangat segenap Civitas Akademika untuk berupaya berbuat dan memberikan pelayanan terbaik sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Hal tersebut disampaikan Kakesdam IV/Diponegoro Kolonel Ckm dr. Rahmat Saptono, Sp.OG selaku Ketua Senat Akademik Akper Kesdam IV/Diponegoro pada Wisuda ke XXII Akper Kesdam IV/Diponegoro di Balai Sasana Widya Praja Semarang, Selasa (3/9/2019). Menurut Kakesdam, pengawalan mutu lulusan setidaknya memiliki  tiga nilai lebih yakni penguasaan keahlian, penguasaan IT dan bahasa Inggris.  Lebih lanjut diterangkan bahwa kelulusan merupakan proses awal dalam menghadapi dunia kerja, karena sesuai dengan Permenkes No 1796 Tahun 2011 tentang Registrsi Tenaga Kesehatan, setiap Mahasiswa yang dinyatakan lulus harus melaks