Di lahan tanam seluas 2 hektar aset Kodim Brebes itu dihadiri sejumlah tamu undangan lain yaitu Bupati yang diwakili Kabid Ketahanan Pangan Brebes Joko Triyatno ST, Camat Songgom Sudiyanto SIP, para Danramil jajaran Kodim Brebes, Kapolsek diwakili Aiptu Joko S, PPL Kecamatan Songgom, dan juga sejumlah Poktan Desa Songgom.
Mewakili Dandim Letkol Infantri Tentrem Basuki, Danramil 03 Wanasari Mayor Har Sholehuddin mengatakan, penanaman jagung di lahan milik TNI ini merupakan upaya LTT (Luas Tambah Tanam) untuk mensukseskan program ketahanan pangan daerah dan nasional.
Lanjutnya, terwujudnya ketahanan pangan nasional mempunyai arti strategis untuk menjaga ketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik, ketahanan nasional, dan kemandirian bangsa. Suatu negara akan kuat dan selamat jika ada dan mudah pangan karena pangan adalah kunci untuk menghadapi berbagai potensi krisis global.Untuk itu, pemerintah melakukan berbagai kebijakan dimana diantaranya yaitu pengembangan keanekaragaman pangan, pengembangan potensi pangan lokal, mendorong penambahan lahan tanam, serta melakukan reformasi kebijakan dengan membatasi penyaluran pupuk bersubsidi jenis urea dan NPK untuk 9 komoditas utama yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi, dan kakao, demi menjaga ketersediaan pupuk nasional.
Jika suatu negara berdaulat pangan (food sovereignty) dan mandiri pangan (food resilience), maka fokus negara itu hanya tinggal memperkuat persenjataannya saja untuk memenangkan perang.
Mewujudkan ketahanan pangan nasional dan stabilisasi harga bahan-bahan pokok di pasaran merupakan kewajiban pemerintah baik secara moral, sosial, maupun hukum. Begitu juga sebaliknya, membantu pemerintah dalam mewujudkan program tersebut sesuai kapasitas dan profesi masing-masing, juga merupakan kewajiban setiap individu bangsa karena merupakan salah satu sikap bela negara.
”Salah satu tugas Kodim selaku unsur kewilayahan adalah membantu Pemda dalam program ketahanan pangan padi, jagung, dan kedelai (pajale) guna menunjang ketahanan pangan daerah dan nasional, karena Brebes sendiri merupakan salah satu daerah agraris,” sambungnya.
Dalam upaya tambah luas tanam jagung ini, kodim juga melibatkan atau dibantu berbagai unsur, termasuk para petani setempat dalam proses menggarap lahan, penanaman, dan juga perawatannya. Itu semua demi meningkatkan kualitas dari jagung itu sendiri dan juga mempermudah dan memperingan pekerjaan jika disengkuyung bersama-sama.
“Upaya mendorong petani seperti ini tak hanya dilakukan di Brebes atau di demplot Kodim Brebes saja, namun juga dilakukan hampir merata di seluruh wilayah NKRI atau di demplot-demplot kodim lainnya,” tandasnya.
Bertani secara kolaborasi seperti ini juga dapat dijadikan momentum untuk lebih meningkatkan sinergi atau silaturahmi, serta menambah income para petani dan masyarakat sekitar saat panen raya. Kemudian juga sebagai ajang untuk mengkampanyekan budaya konsumsi pangan lokal khususnya jagung.
“Dengan program ketahanan pangan lintas sektoral ini, para petani atau poktan yang terlibat juga diharapkan mendapatkan tambahan ilmu dari PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) yang juga membantu di demplot,” imbuhnya.
Mayor Sholeh menambahkan, surplus atau swasembada pangan merupakan investasi jangka panjang untuk membentuk SDM yang unggul dari generasi penerus di masa yang akan datang. Pasalnya, selain padi, jagung merupakan komoditas strategis dan menjadi prioritas nasional dalam RPJMN 2020-2024. Itu karena selain sebagai bahan makanan pokok, jagung juga digunakan sebagai pakan atau bahan baku dari berbagai industri.
Tak lupa pihaknya mengapresiasi Pemkab beserta jajarannya, khususnya Dinas Pertanian Brebes karena telah mensupport mulai dari bibit, obat-obatan, 1 ton pupuk organik, pembangunan sumur dangkal, dan peminjaman alsintan pompa air. (Aan)
Komentar
Posting Komentar