Langsung ke konten utama

Ada Setidaknya 5 Spot Potensial Paralayang di Brebes

 



Brebes – Hal itu dikemukakan oleh Serma Ade Suhardi (48), atlet, pelatih, dan sekaligus Kapengcab (Ketua Pengurus Cabang) paralayang Kabupaten Semarang periode 2020-2024. Jumat (13/1/2023).

Segudang prestasi sebagai atlet telah ia torehkan untuk membawa nama harum provinsi di tingkat nasional, sedangkan sebagai pelatih telah menelurkan para atlet nasional untuk berlaga di ASIAN Games, dan terakhir menyabet medali perak di ASIAN Games 2019.

Kini dengan kepindahannya berdinas dari kesatuan lama Denkesyah 04.04.03 Salatiga Kodam IV Diponegoro ke kampung halamannya yaitu Kodim 0713 Brebes, Serma Ade bertekad akan menghidupkan olahraga paralayang di kota bawang Brebes.

“Di tanah kelahiran saya ini, saya bertekad menghidupkan paralayang di bawah naungan KONI, Dinas Pariwisata, dan juga Kodim 0713 Brebes,” tegas warga Desa Karangsambung RT. 03 RW. 01, Kecamatan Losari ini.

Jadi, setelah pelaksanaan Porprov tahun ini yang digelar di Kabupaten Pati, Ade akan mengundurkan diri dari kepengurusan di Kab Semarang dan akan fokus di Brebes.

Lanjut Ade, terlebih di wilayah Brebes sendiri terdapat setidaknya 5 spot potensial untuk take off paralayang yaitu di ketinggian Desa Sindangheula Kecamatan Banjarharjo, di ketinggian Obyek Wisata Kebun Teh Kaligua Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan (Puncak Sakub dan Wadas Kaca), di ketinggian di Obyek Wisata Pemandian Air Panas Cipanas Kecamatan Bantarkawung, dan di Obyek Wisata Bukit Baper Kecamatan Sirampog.

“Untuk di Bukit Baper sendiri saya dan kawan-kawan dari Semarang sudah melakukan uji terbang 3 tahun yang lalu, sedangkan di Kaligua dan Cipanas sekitar dua tahun yang lalu. Dari ketiga tempat itu, Kaligua adalah yang paling potensial karena memiliki akses yang cukup mudah dan setidaknya ada 3 titik terbang disana,” sambung bapak dua anak itu.

Menurutnya, jika olahraga pemacu adrenalin dikembangkan di Brebes maka bisa menjadi alternatif wisata (wisata dirgantara) sehingga pangkalnya adalah berdampak baik bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar (UMKM) dan juga Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ia juga pasti akan bangga jika Kabupaten Brebes akhirnya mempunyai atlet paralayang, terlebih sudah ada 5 orang anak yang menyatakan minat mengenal dan ingin terbang dengan paralayang saat dirinya melakukan maintenance perawatan parasut di Stadion Karangbirahi Brebes (12/1), selepas dirinya melakukan lari aerobik bersama rekan-rekan kodim.

“Beberapa siswi dari MAN 1 Brebes yang juga sedang olahraga di Stadion Karangbirahi Brebes, minta kepada saya untuk dikenalkan bagaimana cara terbang. Saat itu juga mereka berikan latihan dasar ground handling (mengendalikan parasut di darat),” tandas mantan prajurit yang mengawali terjun di Brigif 6/2 Kostrad itu.

Serma Ade sendiri juga telah menyiapkan anak keduanya yakni Evan Zapif Kunthara (14), siswa kelas 3 SMPN 1 Ciledug Kabupaten Cirebon Jawa Barat, untuk menjadi atlet Kabupaten Brebes.

Walau masih pelajar anaknya itu telah mempunyai lisensi pemula atau atau PL 1 (Pilot Licence 1) karena telah terbang lebih dari 40 kali. Bahkan Evan telah memiliki jam terbang mendekati 100 kali sehingga kapan waktunya nanti akan ikut seleksi PL 2 atau senior.

“Di Brebes sendiri sebenarnya ada 1 atlet, namun sudah lama vakum karena bekerja Jawa Timur,” imbuhnya.

Untuk itu Ade berharap kepada seluruh pihak khususnya terkait, agar bergotong-royong untuk merintis (babat alas) paralayang sehingga kedepan Brebes punya atlet yang dapat mengharumkan nama daerah, nasional, dan bahkan internasional.

Ia sendiri berencana akan melakukan uji coba terbang di ketinggian wilayah Desa Sindangheula, Kecamatan Banjarharjo, pada akhir Januari 2023 ini. Kebetulan juga beberapa siswi MAN 1 Brebes itu merupakan anak-anak Banjarharjo yang ngekos bersekolah di Brebes. (Aan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurangi Motor Masuk Jurang Di Jalan Ekstrim Ruas Gunung Lio Salem Brebes, Masyarakat Gabungan Pasang Tanggul Ban Bekas

Brebes – Puluhan orang tanggap kecelakaan lalu-lintas di wilayah Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melakukan aksi pemasangan pembatas jalan darurat dari ban bekas di tebing rawan kecelakaan pada Jalan Raya Provinsi Ruas Gunung Lio yang menghubungkan wilayah Kecamatan Banjarharjo-Salem. Adapun unsur yang terlibat meliputi TNI Koramil 12 Salem Kodim 0713 Brebes sebanyak 6 orang, Satpol PP Kecamatan Salem 2 orang, Libansa (Supir pick up L300) lintas Salem-Banjarharjo 30 orang, sopir travel lintas Salem-Jakarta 7 orang, Komunitas/Grup Trabas Nalaktax dari Salem 5 orang, Komunitas Bangbara 15 orang, Pemuda Pancasila 3 orang, serta masyarakat 10 orang. Dibenarkan Danramil, Kapten Infanteri Iskandar, bahwa kegiatan tersebut (19/11) dilakukan sebagai mitigasi terhadap kecelakaan yang sering terjadi kepada para pengendara khususnya roda dua akibat rem blong saat menaiki atau menuruni tanjakan ruas jalan provinsi tersebut. “Sejumlah 80 orang gabungan t

Mobil Avanza di Banjarharjo Brebes Hilang di Depan Rumah

Brebes – Pencurian mobil kembali terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Mobil jenis Toyota Avanza warna silver type G tahun 2013 Nopol G 9477 KJ milik Mudiarto alias Tarwan (54), warga Dukuh Longkrang RT. 08 RW. 04 Desa/Kecamatan Banjarharjo, hilang saat diparkir di depan rumah. Selasa dini hari (11/6/2019). Dibenarkan Babinsa Koramil 14 Banjarharjo Kodim 0713 Brebes, Serda Sulis, saat di lokasi kejadian, bahwa mobil diparkir sekitar pukul 17.00 WIB (10/6) oleh Apri atau anak Tarwan. “Setelah memarkir Avanza, saudara Apri menyerahkan kuncinya kepada ibunya yaitu Carsinah, namun pada malam harinya sekitar pukul dua belas malam dan masih melihat mobil terparkir di tempatnya,” ungkapnya. Diterangkannya lanjut, sekitar pukul 05.00 WIB, Carsinah mendapat pertanyaan dari salah satu keponakannya, Anto, tentang keberadaan mobil karena kunci kontak masih di dalam rumah. “Ibu Carsinah baru sadar bahwa mobil telah dicuri setelah ditanya keponakannya,” imbuhnya. Anto yang d

98 Mahasiswa Akper Kesdam Ikuti Wisuda XXII

Semarang. Akademi Keperawatan (Akper) Kesdam IV/Diponegoro dalam lima tahun kedepan telah ter-Akreditasi ”B” baik dari LAM-PTKES maupun BAN PT. Predikat ini bukanlah puncak dan akhir dari perjuangan, namun justru menjadi awal semangat segenap Civitas Akademika untuk berupaya berbuat dan memberikan pelayanan terbaik sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Hal tersebut disampaikan Kakesdam IV/Diponegoro Kolonel Ckm dr. Rahmat Saptono, Sp.OG selaku Ketua Senat Akademik Akper Kesdam IV/Diponegoro pada Wisuda ke XXII Akper Kesdam IV/Diponegoro di Balai Sasana Widya Praja Semarang, Selasa (3/9/2019). Menurut Kakesdam, pengawalan mutu lulusan setidaknya memiliki  tiga nilai lebih yakni penguasaan keahlian, penguasaan IT dan bahasa Inggris.  Lebih lanjut diterangkan bahwa kelulusan merupakan proses awal dalam menghadapi dunia kerja, karena sesuai dengan Permenkes No 1796 Tahun 2011 tentang Registrsi Tenaga Kesehatan, setiap Mahasiswa yang dinyatakan lulus harus melaks