Langsung ke konten utama

DPKH dan Juleha Brebes Syiar Edukasi Pengurus Masjid, Sembelih Halal Sesuai Syar’i

 

Brebes – jelang Hari Raya Idul Adha 1444 H / 2023 M, sangat penting membekali pengurus masjid, musholla dan panitia qurban mengenai standar kesehatan hewan dan manajemen penyembelihan hewan.

"Pemotongan hewan kurban tetap mempertimbangkan pemotongan secara syar’i, menghasilkan daging yang aman, sehat, utuh, halal (ASUH) dan berkualitas,” ungkap Chasan Mudhofar, Ketua DPD Juleha Brebes, Juru Sembelih Halal (Juleha) Kabupaten Brebes saat pelaksanaan Syiar dan Edukasi Sembelih Halal 1444 H; Manajemen Qurban di Masjid Al Azhar, Desa Janegara, Kecamatan Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah. Kamis malaam (25/5/23).

Kegiatan ini menghadirkan tiga (3) narasumber, DPKH Kabupaten Brebes, DPD Juleha Brebes dan Kemenag Brebes dalam membahas Manajemen Qurban, Teknik Sembelih Halal dan Praktik Perobohan Sapi.

Menurut Chasan, Juru Sembelih adalah ujung tombak atau pelaku paling awal penentu kehalalan dan penghasil daging yang ASUH pada pelaksanaan qurban. Proses penyembelihan hewan qurban harus memenuhi dua aspek sekaligus, yakni aspek kehalalan dan aspek Kesejahteraan Hewan (Kesrawan). Kedua aspek tersebut sejalan dengan persyaratan prinsip dasar penyembelihan.

“Peran juru sembelih di Masjid dan Musholla menjadi sangat penting dalam memastikan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban agar memenuhi persyaratan syariat Islam dan standar protokol kesehatan,” papar Ketua DPD Juleha Brebes.

Ditambahkan juga Islam sudah mengatur tata cara kurban dengan rinci. Beberapa hal dasar dalam pemotongan kurban yang wajib diketahui seluruh panitia Qurban di antaranya adalah penyembelihan harus memotong tiga saluran. Yaitu saluran pernafasan, saluran pencernaan dan saluran darah.

“Selain itu harus menggunakan pisau yang tajam dan tidak boleh menyembelih di dekat hewan lain yang akan disembelih,” ujarnya.

Sementara Ustadz M. Isy Karima selaku Takmir Imaroh yang didampingi Sekretaris Hendro P, Bendahara Haryanto dan Kodirin Koordinator Kepemudaan Masjid Al Azhar Desa Janegara mengungkapkan bahwa “Syiar dan Edukasi Keliling Juru Sembelih Halal yang dilakukan DPD Juleha Brebes, perlu terus dilakukan dari Masjid dan Mushola terutama untuk panitia Qurban yang setiap tahunnya melakukan penyembelihan hewan Qurban”. Tutur M. Isy Karima.

“Pengurus Masjid dan Mushola harus diasah ulang kembali tentang penyembelih hewan kurban dan harus tahu tata caranya, teknisnya, syariatnya. Jangan asal berani tanpa dibekali ilmu fiqih menyembelih dan teknis sembelih halal. Wajib belajar, untuk itu kami selaku Takmir Imaroh Masjid Al Azhar mengundang Panitia Qurban sekaligus pengurus mushola yang berada di Desa Janegara untuk mengikuti Syiar dan Edukasi Juleha dari DPD Juleha Brebes malam hari ini ”. tegasnya.

drh Muhammad Irham Bagus Santoso dari Keswan DPKH Brebes, saat menyampaikan meteri Teknik Sembelih Halal dan Praktik Perobohan Sapi, mengungkapkan bahwa ada beberapa proses yang menyebabkan hewan stres dan cacat.

Oleh karena itu perlu adanya upaya khusus saat proses pengangkutan, penempatan di kandang penampungan dan penyembelihan. Hal ini untuk menjaga kesehatan hewan dan kualitas daging hewan qurban.

“Hewan qurban juga harus memenuhi syarat utama, yaitu sehat dan tidak cacat. Selain itu harus cukup umur, minimal hewan telah berumur lebih dari 24 bulan untuk sapi dan lebih dari 12 bulan untuk kambing dan domba. Selain itu persyaratan terakhir adalah tidak kurus yang dapat dilihat dari penonjolan tulang rusuk, bagian pinggang dan pinggul,” jelas Irham.

Kegiatan Syiar dan Edukasi Juleha dipandu langsung oleh Sekretaris DPD Juleha Brebes Pelda Ujang TSM, SH Kodim 0713 Brebes yang dilanjutkan praktek cara perobohan sapi dan kambing serta cara mengikat menggunakan tambang sesuai standard dan diakhir kegiatan 2 ekor ayam juga dicontohkan penyembelihan dihadapan para pengurus Masjid dan Mushola serta Pemuda/remaja Masjid Desa Janegara. (Utsm).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurangi Motor Masuk Jurang Di Jalan Ekstrim Ruas Gunung Lio Salem Brebes, Masyarakat Gabungan Pasang Tanggul Ban Bekas

Brebes – Puluhan orang tanggap kecelakaan lalu-lintas di wilayah Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melakukan aksi pemasangan pembatas jalan darurat dari ban bekas di tebing rawan kecelakaan pada Jalan Raya Provinsi Ruas Gunung Lio yang menghubungkan wilayah Kecamatan Banjarharjo-Salem. Adapun unsur yang terlibat meliputi TNI Koramil 12 Salem Kodim 0713 Brebes sebanyak 6 orang, Satpol PP Kecamatan Salem 2 orang, Libansa (Supir pick up L300) lintas Salem-Banjarharjo 30 orang, sopir travel lintas Salem-Jakarta 7 orang, Komunitas/Grup Trabas Nalaktax dari Salem 5 orang, Komunitas Bangbara 15 orang, Pemuda Pancasila 3 orang, serta masyarakat 10 orang. Dibenarkan Danramil, Kapten Infanteri Iskandar, bahwa kegiatan tersebut (19/11) dilakukan sebagai mitigasi terhadap kecelakaan yang sering terjadi kepada para pengendara khususnya roda dua akibat rem blong saat menaiki atau menuruni tanjakan ruas jalan provinsi tersebut. “Sejumlah 80 orang gabungan t

Mobil Avanza di Banjarharjo Brebes Hilang di Depan Rumah

Brebes – Pencurian mobil kembali terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Mobil jenis Toyota Avanza warna silver type G tahun 2013 Nopol G 9477 KJ milik Mudiarto alias Tarwan (54), warga Dukuh Longkrang RT. 08 RW. 04 Desa/Kecamatan Banjarharjo, hilang saat diparkir di depan rumah. Selasa dini hari (11/6/2019). Dibenarkan Babinsa Koramil 14 Banjarharjo Kodim 0713 Brebes, Serda Sulis, saat di lokasi kejadian, bahwa mobil diparkir sekitar pukul 17.00 WIB (10/6) oleh Apri atau anak Tarwan. “Setelah memarkir Avanza, saudara Apri menyerahkan kuncinya kepada ibunya yaitu Carsinah, namun pada malam harinya sekitar pukul dua belas malam dan masih melihat mobil terparkir di tempatnya,” ungkapnya. Diterangkannya lanjut, sekitar pukul 05.00 WIB, Carsinah mendapat pertanyaan dari salah satu keponakannya, Anto, tentang keberadaan mobil karena kunci kontak masih di dalam rumah. “Ibu Carsinah baru sadar bahwa mobil telah dicuri setelah ditanya keponakannya,” imbuhnya. Anto yang d

98 Mahasiswa Akper Kesdam Ikuti Wisuda XXII

Semarang. Akademi Keperawatan (Akper) Kesdam IV/Diponegoro dalam lima tahun kedepan telah ter-Akreditasi ”B” baik dari LAM-PTKES maupun BAN PT. Predikat ini bukanlah puncak dan akhir dari perjuangan, namun justru menjadi awal semangat segenap Civitas Akademika untuk berupaya berbuat dan memberikan pelayanan terbaik sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Hal tersebut disampaikan Kakesdam IV/Diponegoro Kolonel Ckm dr. Rahmat Saptono, Sp.OG selaku Ketua Senat Akademik Akper Kesdam IV/Diponegoro pada Wisuda ke XXII Akper Kesdam IV/Diponegoro di Balai Sasana Widya Praja Semarang, Selasa (3/9/2019). Menurut Kakesdam, pengawalan mutu lulusan setidaknya memiliki  tiga nilai lebih yakni penguasaan keahlian, penguasaan IT dan bahasa Inggris.  Lebih lanjut diterangkan bahwa kelulusan merupakan proses awal dalam menghadapi dunia kerja, karena sesuai dengan Permenkes No 1796 Tahun 2011 tentang Registrsi Tenaga Kesehatan, setiap Mahasiswa yang dinyatakan lulus harus melaks