Langsung ke konten utama

Ritual Thudong 32 Bhiksu Manca Negara Meninggalkan Wilayah Brebes

 

Brebes – Napak Tilas Internasional Thudong atau Ritual Thudong yang dilakukan oleh 34 orang bhiksu manca negara asal negara Thailand dan Malaysia, kini telah memasuki wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Tampak mereka disambut oleh Muspika Wanasari dan selanjutnya melaksanakan istirahat di Aula Kecamatan Wanasari. Selasa siang (23/5/2023).

Disampaikan Danramil 03 Wanasari Kodim 0713 Brebes Kapten Cpl Ahmad Choirul Huda, bahwa sekitar pukul 09. 28 WIB, rombongan 34 orang bhiksu memasuki wilayah Kecamatan Wanasari.

Dari ke-34 bhante atau bhiksu yang sedang melaksanakan ritual Thudong itu, 28 orang merupakan bhiksu asal Thailand, 4 orang Bhiksu asal Malaysia, dan 2 orang Bhiksu asal Indonesia.

“Bersama unsur terkait termasuk Kesbangpol, Banser, dan Tim Kesehata RS Bhakti Asih, kami melaksanakan pengamanan perjalanan rombongan bhante di wilayah Kecamatan Wanasari,” tegasnya.

Setelah beristirahat di Aula kecamatan wanasari, pada pukul 11.30 WIB rombongan bhante atau bhiksu itu melanjutkan perjalanan ke arah Kecamatan Brebes dan wilayah Kabupaten Tegal, dan direncanakan juga mereka akan singgah di Pondok Pesantren Habib Luthfi Pekalongan.

Sementara dijelaskan Effendi (48) dari Yayasan Maha Kassapa Thera Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, bahwa ritual yang dilakukan 32 orang bhante mancanegara itu dimulai sejak 25 Maret 2023 lalu, dari Wat Phra Mahathat Varamahakau Han Provinsi Nakhon Si Thammarat, Thailand (start), kemudian melewati Negara Malaysia, Singapura, selanjutnya menyebrang pulau Batam Indonesia, kemudian ke wilayah Jawa Barat, dan seterusnya sampai finish di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Thudong adalah perjalanan ritual (jalan kaki) menempuh ribuan kilometer yang dilakukan oleh para bhante untuk melatih kesabaran. Pasalnya, selama perjalanan menuju ke Candi Borobudur di Magelang, mereka akan terkena panas matahari, hujan, dan hanya akan makan sebanyak satu kali setiap hari dengan minum seadanya. Selain itu mereka juga akan tinggal atau beristirahat di tempat seadanya.

“Target kami adalah sampai di Candi Borobudur pada tanggal 31 Mei - 3 Juni 2023, karena tanggal 4 Juni 2023 akan melakukan perayaan Hari Raya Waisak,” bebernya.

Untuk diketahui, Thudong adalah perjalanan spiritual untuk mengikuti jejak Buddha pada zaman kehidupannya, karena pada saat itu belum ada wihara atau transportasi.

Sebelum melakukan perjalanan, para biksu harus melewati ritual berdiam diri di satu tempat dan berpuasa selama empat bulan lamanya di musim hujan. Selanjutnya, selama pelaksanaan longmars di musim kemarau, para biksu juga melakukan perenungan demi memenuhi dharma atau kewajiban mereka dan untuk mendapatkan dan mengembangkan kemampuan spiritual mereka.

Selama menjalani Thudong, biksu tidak membawa uang. Untuk memenuhi kebutuhan energy mereka menerima makanan (pindapata) dari umat Buddha melalui mangkuk.

Jadwal makan para biksu yang menjalani Thudong juga khusus yaitu mereka hanya diperbolehkan makan 1-2 kali sehari, yakni antara pukul 7 pagi dan 12 siang. Setelah jam 12 siang, mereka hanya diizinkan minum saja.

Biksu akan bermeditasi selama menjalani Thudong, termasuk saat istirahat. Mereka tidur dengan alas yang tidak lebih dari 50 sentimeter, dan bahkan ada yang tidur sambil duduk.

Adapun, lokasi peristirahatan biksu bukan di penginapan, melainkan di tempat-tempat ibadah lintas agama, seperti wihara, kelenteng, hingga pesantren. (Aan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurangi Motor Masuk Jurang Di Jalan Ekstrim Ruas Gunung Lio Salem Brebes, Masyarakat Gabungan Pasang Tanggul Ban Bekas

Brebes – Puluhan orang tanggap kecelakaan lalu-lintas di wilayah Kecamatan Salem Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melakukan aksi pemasangan pembatas jalan darurat dari ban bekas di tebing rawan kecelakaan pada Jalan Raya Provinsi Ruas Gunung Lio yang menghubungkan wilayah Kecamatan Banjarharjo-Salem. Adapun unsur yang terlibat meliputi TNI Koramil 12 Salem Kodim 0713 Brebes sebanyak 6 orang, Satpol PP Kecamatan Salem 2 orang, Libansa (Supir pick up L300) lintas Salem-Banjarharjo 30 orang, sopir travel lintas Salem-Jakarta 7 orang, Komunitas/Grup Trabas Nalaktax dari Salem 5 orang, Komunitas Bangbara 15 orang, Pemuda Pancasila 3 orang, serta masyarakat 10 orang. Dibenarkan Danramil, Kapten Infanteri Iskandar, bahwa kegiatan tersebut (19/11) dilakukan sebagai mitigasi terhadap kecelakaan yang sering terjadi kepada para pengendara khususnya roda dua akibat rem blong saat menaiki atau menuruni tanjakan ruas jalan provinsi tersebut. “Sejumlah 80 orang gabungan t

Mobil Avanza di Banjarharjo Brebes Hilang di Depan Rumah

Brebes – Pencurian mobil kembali terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Mobil jenis Toyota Avanza warna silver type G tahun 2013 Nopol G 9477 KJ milik Mudiarto alias Tarwan (54), warga Dukuh Longkrang RT. 08 RW. 04 Desa/Kecamatan Banjarharjo, hilang saat diparkir di depan rumah. Selasa dini hari (11/6/2019). Dibenarkan Babinsa Koramil 14 Banjarharjo Kodim 0713 Brebes, Serda Sulis, saat di lokasi kejadian, bahwa mobil diparkir sekitar pukul 17.00 WIB (10/6) oleh Apri atau anak Tarwan. “Setelah memarkir Avanza, saudara Apri menyerahkan kuncinya kepada ibunya yaitu Carsinah, namun pada malam harinya sekitar pukul dua belas malam dan masih melihat mobil terparkir di tempatnya,” ungkapnya. Diterangkannya lanjut, sekitar pukul 05.00 WIB, Carsinah mendapat pertanyaan dari salah satu keponakannya, Anto, tentang keberadaan mobil karena kunci kontak masih di dalam rumah. “Ibu Carsinah baru sadar bahwa mobil telah dicuri setelah ditanya keponakannya,” imbuhnya. Anto yang d

98 Mahasiswa Akper Kesdam Ikuti Wisuda XXII

Semarang. Akademi Keperawatan (Akper) Kesdam IV/Diponegoro dalam lima tahun kedepan telah ter-Akreditasi ”B” baik dari LAM-PTKES maupun BAN PT. Predikat ini bukanlah puncak dan akhir dari perjuangan, namun justru menjadi awal semangat segenap Civitas Akademika untuk berupaya berbuat dan memberikan pelayanan terbaik sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Hal tersebut disampaikan Kakesdam IV/Diponegoro Kolonel Ckm dr. Rahmat Saptono, Sp.OG selaku Ketua Senat Akademik Akper Kesdam IV/Diponegoro pada Wisuda ke XXII Akper Kesdam IV/Diponegoro di Balai Sasana Widya Praja Semarang, Selasa (3/9/2019). Menurut Kakesdam, pengawalan mutu lulusan setidaknya memiliki  tiga nilai lebih yakni penguasaan keahlian, penguasaan IT dan bahasa Inggris.  Lebih lanjut diterangkan bahwa kelulusan merupakan proses awal dalam menghadapi dunia kerja, karena sesuai dengan Permenkes No 1796 Tahun 2011 tentang Registrsi Tenaga Kesehatan, setiap Mahasiswa yang dinyatakan lulus harus melaks